Sudah Tau Apa itu Kafein ? Biasanya Ada Di Kopi dan Teh

Hariantrendingtopik.com - Apa itu Kafein ? Kafein adalah jenis zat atau senyawa kimia berupa alkaloid xantina yang dapat ditemukan pada kopi, coklat, teh atau produk lain.

Kafein tergolong dalam zat psikoaktif karena dapat mempengaruhi sistem syaraf pusat, mempunyai kemampuan sebagai zat perangsang dan stimulan, karena itulah kafein sering di gunakan sebagai penahan kantuk.

Walaupun termasuk zat yang bersifat psikoaktif, hampir di semua negara, kafein tetap dapat di konsumsi secara legal dan tidak ada pembatasan dalam penggunaanya.

Kafein terdiri dari beberapa unsur dan molekul seperti 1-3-7-asam trimetilurat, teofillina,teobromina, paraksantina dan mengandung zat-zat methylxanthine.

Pada dasarnya kafein dengan dosis tertentu digunakan untuk tujuan meningkatkan kewaspadaan seseorang, misalnya petugas keamanan atau profesi dengan tingkat konsentrasi yang tinggi.

Minuman sejenis kopi, teh atau coklat sudah mengandung kafein dari bahan utamanya. Tapi pada minuman berkarbonasi atau minuman energi, zat kafein akan ditambahkan secara proses kimia (di campurkan saat pengolahan minuman).

Kafein sering dan dapat digunakan bersama zat kimia lain dengan cara digabung menjadi sebuah komposisi untuk obat penahan nyeri. Obat penahan nyeri ini tersedia dengan nama "kafein", "kafein dan natrium benzoat", dan "kafein sitrat".

Dosis Penggunaan Kafein

Sudah Tau Apa itu Kafein ?
Dosis pada setiap obat yang mengandung kafein tidaklah sama, tergantung dari jenis obat dan cara penggunaanya. Mengkonsumsi obat yang mengandung kafein harus sesuai resep dokter, karena setiap jenis obat memiliki efek yang berbeda.

Dosis penggunaan kafein pada anak yang usia kurang dari 12 tahun yaitu 100 mg tidak lebih dari 4-6 jam sekali. Sedangkan untuk anak dengan usia lebih dari 12 tahun harus sesuai resep dan anjuran dokter dan bukan untuk pengganti tidur.

Dosis umum penggunaan kafein untuk orang dewasa adalah 100-200mg oral diberikan setiap 3-4 jam dan bukan untuk pengganti tidur (jika dibutuhkan, ketika tidur, anda harus bangun setiap 3 atau 4 jam untuk mendapatkan asupan kafein).

Sedangkan dosis penggunaan tidak lebih dari 3-4 jam atau 6 kali dalam sehari. Dosis penggunaan kafein ini adalah dosis jika anda membutuhkan zat kafein atau obat jenis lain yang mengandung kafein.

Sedangkan kafein yang terdapat di dalam minuman seperti kopi atau teh, dosis konsumsi yang diperbolehkan hanya sebatas kebutuhan dan kemampuan tubuh.

Jika anda seorang penikmat kopi atau teh, batasilah jumlah yang anda konsumsi, hindari mengkonsumsi minuman tersebut pada saat tertentu, misalnya saat bangun tidur sampai waktu sarapan pagi dan 4-5 jam sebelum waktu tidur normal.

Kecanduan Kafein ( Lemas jika Tidak Minum Kopi )

Kafein juga termasuk zat adiktif, struktur pada kafein hampir mirip dengan molekul adenosine pada otak manusia yang berfungsi menciptakan perasaan mengantuk dan rasa lelah.

Ketika kafein menempel pada reseptor adenosine, dalam beberapa jam kafein akan mecegah otak untuk memunculkan rasa lelah dan membuat tubuh lebih lama untuk terjaga.

Ketika tubuh terlalu sering mendapat asupan kafein, jumlah reseptor adenosine pada sel otak akan semakin meningkat.

Hal ini akan menyebabkan penyerapan adenosine pada tubuh akan lebih cepat sehingga tubuh merasa lebih lelah dan lemas. Dengan keadaan seperti ini, seseorang akan membutuhkan asupan kafein dalam jumlah lebih banyak.

Kafein akan mencegah tubuh merasa lelah dan memberikan asupan adrenalin pada tubuh sehingga detak jantung akan semakin cepat.

Tubuh yang selalu menerima asupan adrenalin akan menyebabkan jantung memompa darah dan membuka saluran udara pada pori-pori lebih cepat dari pada keadaan normal seseorang yang tidak mengkonsumsi kafein.

Ketika tubuh berada pada kondisi seperti ini kemudian secara tiba tiba berhenti mengkonsumsi kafein, tubuh akan dipaksa kembali berada pada kondisi denyut jantung yang normal.

Hal ini akan memunculkan keadaan dimana tubuh menolak untuk kembali ke keadaan normal dalam waktu singkat yang biasanya mempunyai efek samping seperti sakit kepala.

Efek samping berhenti menerima asupan kafein pada kondisi tubuh sedang kecanduan akan menimbulkanrasa lemas, sakit pada kepala dan efek samping lainnya. Efek samping ini akan mulai hilang saat mendapatkan kembali asupan kafein.

Ketika hal ini terjadi, banyak orang yang berfikir bahwa minuman sejenis kopi atau teh dapat menyegarkan badan, padahal ini adalah tahap sebaliknya ketika tubuh berada pada kondisi overdosis dan kecanduan kafein.

Tanda anda kecanduan kafein adalah ketika anda berhenti mengkonsumsi kafein untuk beberapa waktu dan tubuh mengalami gejala seperti berikut :
  1. Sering mengalami sakit pada kepala tanpa sebab.
  2. Tubuh selalu terasa lelah lemas dan lesu.
  3. Emosi tidak stabil dan merasa depresi atau munculnya tanda - tanda Stres.
  4. Sangat sulit untuk berkonsentrasi.
  5. Otot terasa sakit dan sering mual.
  6. Susah untuk tidur dan beristirahat pada malam hari (Insomnia)
Jika gejala tersebut muncul, maka mulailah dengan mengurangi jumlah kafein yang dikonsumsi secara bertahap, dan jangan menghentikan konsumsi kafein seketika.

Alergi dengan Kafein

Walaupun kafein dapat menyebabkan kecanduan, ada beberapa orang yang justru mengalami alergi terhadap kafein. Alergi kafein adalah sebuah penyakit dan merupakan hal yang tidak normal.

Dengan dosis tertentu (karena dosis setiap orang berbeda), kafein adalah zat yang memang dibutuhkan oleh tubuh dan bukan zat yang berbahaya, tetapi karena ada gangguan pada sistem kerja imun tubuh, kafein dianggap zat yang berbahaya.

Karena sistem imun yang mengalami gangguan menganggap kafein sebagai zat yang berbahaya, sistem imun akan memberikan reaksi penolakan.

Efek dari reaksi ini akan menimbulkan tanda dari gejala alergi seperti bengkak, gatal-gatal, peradangan atau bintik-bintik pada kulit.

Karena alergi kafein sudah dipastikan adalah sejenis penyakit, anda harus mendapatkan perawatan dan konsultasi medis dari dokter.

Kesimpulan Tentang Apa itu Kafein

Kafein adalah jenis senyawa kimia yang dapat ditemukan pada kopi, teh, coklat dan bahan makanan sejenisnya.

Kafein dapat menyebabkan kecanduan karena otak dan tubuh yang sering mendapat asupan kafein akan menuntut untuk selalu mendapatkan lagi dan lagi.

Dimana otak akan memberikan sugesti bahwa tanpa asupan kafein (dari minuman yang sering di minum) maka tubuh akan merasa lemas.

Sehingga secara teknis orang tersebut akan mengkonsumsi minuman tersebut dengan asumsi untuk menghilangkan rasa lemas yang muncul.