Menilik Keuntungan di Surat Utang ORI Investasi yang Minim Risiko Untuk Anak Muda

Surat Utang Negara Ritel atau ORI sepertinya sudah menjadi sebuah instrumen investasi harus dipertimbangkan karena keuntungan yang ditawarkan cukup banyak dan yang paling terlihat instrumen ini yaitu minim resiko.

ORI atau Surat Utang Negara Ritel adalah salah satu instrumen dari Surah Berharga Negara (SBN) yang langsung ditawarkan kepada perseorangan Warga Negara Indonesia lewat Mitra Distribusi di Pasar Perdana jadi kita sebagai warga negara biasa bisa ikut serta membeli ORI ini.

Dilansir dari halaman resmi Kemenkeu.go.id disebutkan bahwa investasi di ORI ini memiliki banyak keuntungan yang ditawarkan, mulai dari kupon dan pokok dijamin oleh Undang-Undang kemudian kupon ditawarkan lebih tinggi kalau dibandingkan dengan rata-rata tingkat bunga deposito Bank BUMN serta kupon ini memiliki tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo.
 
Menilik Keuntungan di Surat Utang ORI Investasi yang Minim Risiko

Keuntungan lainnya yang bisa kamu dapatkan yaitu kupon dibayar setiap bulan dan kemudian dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder atau antar Investor Domestik dan jika kamu memutuskan untuk investasi di ORI maka akan memiliki potensi memperoleh capital gain.

Investasi di ORI akan tersedia kuotasi harga beli atau bid price dari Mitra Distribusi atau pihak yang bekerja sama dengan Mitra Distribusi, ORI juga bisa dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain sesuai dengan kebijakan yang ada.

Mungkin yang paling diperhitungkan yaitu karena dapat diperdagangkan di organized OTC melalui Electronic Trading Platform (ETP) dan terakhir sebagai warga masyarakat yang baik maka kita bisa mendukung pembiayaan pembangunan nasional di Bumi Pertiwi. Contoh Kesalahan Finansial.

Investasi Milenilal Melirik Surat Utang ORI dan SBR Karena Katanya Minim Risiko

Investasi Milenilal Melirik Surat Utang ORI dan SBR Karena Katanya Minim Risiko

Kaum investor pemuda dan pemain investasi baru pemula dimana sering desebut Milenial terlihat mulai menyadari bagai mengelola keuangannya dengan instrumen- instrumen seperti saham atau uang kripto dan yang saat ini mulai diminati yaitu Surat Utang Negara (SUN). Kebiasaan Anak Muda Bikin Boros.

Berdasarkan berbagai penilaian memang SUN akan menjadi salah satu alternatif investasi yang menarik bagi milenials atau para investor pemula yang sedang ingin belajar berinvestasi karena bisa dikatakan memiliki tingkat risiko yang rendah, kemudian tingkat suku bunga yang lebih tinggi daripada bunga deposito bank dan yang paling masuk akal karena relatif terjangkau karena mulai dengan angka Rp 1 juta rupiah saja sudah bisa memilikinya.

Berbicara tentang tingkat risiko yang rendah sudah jelas kalau pasti ada resikonya tetapi di berita dan update pasar hampir tidak pernah terlihat ada penurunan nilai investasi yang terlalu signifikan sehingga imbal balik hasilnya akan terhitung lebih tinggi jika dibandingkan instrumen investasi yang punya risk besar.

Kalau kita membahas tentang anak muda milenial yang berinvestasi, ternyata sudah mulai banyak yang berinvestasi di surat utang saving bond retail (SBR) dan Obligasi Negara Ritel (ORI) contohnya saja SBR009 yang berdasarkan data dari djppr.kemenkeu.go.id penjualan SBR009 sudah mampu melebihi target indikatif Rp 2 triliun dengan total investor sebanyak 11.247 kemudian masuknya 6.539 investor baru atau mendapatkan 58,14 persen dari total investor SBR009 yang ada dan milenial hampir menjadi 55 persen bagian dari investor baru tersebut.

Investor terbesar SBR dari seri tersebut mencapai 50,97 persen dari generasi milenial yaitu sekitar 5.733 investor tapi jika kita lihat dari volumenya ternyata pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers (generasi yang lahir pada tahun 1946 hingga tahun 1964 ) senilai Rp 943 miliar atau 41,82 persen dari total pemesanan SBR009 ini. Cara Menghindari Kesalahan Anggaran.

Pada awal Juni 21 seri SWR002 juga banyak ditaksir milenial dengan berakhirnya masa penawaran sebesar Rp 24,141 miliar, berasal dari wakif individu Rp 15,661 miliar dan wakif institusi Rp 8,480 miliar, Wakif individu baru ini ternyata di ramaikan oleh generasi X dan generasi Z.