Perang Harga Dalam Bisnis Itu Wajar Terjadi, Tapi Jangan Ikut-Ikutan Saja !

Perang harga dalam bisnis adalah sebuah aktifitas yang dilakukan oleh pelaku usaha agar terlihat oleh konsumen atau pembeli, harga ditempat tersebut lebih murah dari pada di tempat lain.

Perang Harga dalam bisnis sudah menjadi strategi promosi bisnis yang hampir semua pelaku bisnis pasti melakukannya. Strategi penjualan yang digunakan tidak lain seperti bertahan hidup di alam bebas.

Artinya tidak mengharapkan keuntungan besar dalam sekali trasnsaksi, tapi keuntungan yang relatif sedikit dengan jumlah transaksi banyak serta menjadi tempat tujuan pilihan para pembeli.

Kenapa Bisa Terjadi Perang Harga ?

Perang Harga Dalam Bisnis Itu Wajar, Tapi Dipikir Dulu

Perlu dipahami, perang harga dalam bisnis sebenarnya bukan keinginan dari pemilik usaha. Pelaku bisnis tentu saja menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap transaksinya.

Lalu bagaimana bisa terjadi ? Penyebab utamanya bisa dikatakan karena kondisi ekonomi global yang membuat nilai pendapatan lebih kecil walaupun jumlah yang didapatkan sama saja.

Karena hal tersebut para pembeli akhirnya menjadi lebih selektif dengan memilih barang dengan bentuk dan ungsi yang sama tapi mempunyai harga yang paling murah.

Akhirnya seorang pelaku bisnis berupaya untuk menurunkan harga produknya dengan harapan agar tetap laku, begitu juga pelaku bisnis lain yang mempunyai pemikiran sama, sehingga beradu barang dengan harga paling murah terjadi di pasar bisnis. Itulah yang disebut perang harga.

Efek Perang Harga dalam Bisnis

Semua sebab pasti akan ada akibatnya, begitu juga dalam bisnis. Ketika perang harga terjadi dalam pasar daerah maupun regional, maka akan menyusul seleksi alam dari ekosistem bisnis.

Maksudnya pelaku bisnis yang mampu bertahan dari perang bisnis karena sumber dayanya, modal dan kemampuan strateginya maka akan bertahan sampai akhir serta mengurangi jumlah persaingan.

Jadi efek yang terjadi karena perang harga nantinya akan banyak usaha sejenis dengan modal pas-pas an akan gulung tikar dan bangkrut karena tidak mampu mendapatkan keuntungan sebagai perputaran dagang.

Perlukah Perang Harga ketika Membuka Bisnis ?

Perlu tidaknya kembali mengukur kemampuan dari pelaku bisnis. Tetapi jika tujuannya sebagai promosi agar dikenal oleh konsumen itu sah sah saja.

Masalahnya akan muncul ketika dikenal dengan harga murah kemudian menaikkan harga karena ingin menyudahi promo, pelanggan yang bertahan kemungkinan besar tidak lebih dari 5% saja, pelanggan lain pasti akan mencari produk yang sama dengan harga lebih murah di tempat lain.

Cara Menyikapi Munculnya Perang Harga

Salah satu kesempatan yang terlihat untuk selamat dari perang harga hanyalah menaikkan nilai lain yang terlihat oleh konsumen.

Pelaku Bisnis yang berani memasang harga dibawah rata-rata sudah pasti akan mengutamakan penjualan daripada pelayanan. Tentu saja kalau diutamakan semuanya itu namanya kerja bakti, hanya dapat lelah saja.

Cara paling baik menyikapi perang harga hanyalah meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan agar tetap nyaman bertransaksi di bisnis kita.

Tidak semua orang itu mencari harga murah apalagi tanpa pelayanan yang baik, hampir 50% pembeli lebih memilih tempat yang melayani keluhan dengan baik dari pada harus berdesak-desakan mencari barang dengan harga murah.

Jika Pelaku Bisnis di Zona Perang Harga

Perang harga pasti terjadi di manapun, jangan kaget dan terburu-buru mengikuti arus. Biarkan para pelaku perang harga berlaga terlebih dahulu. Lihat perkembangannya dan cari tau apa keluhan konsumennya dengan barang yang murah tersebut.

Cari celah dari keluhan konsumen yang kecewa dengan perang harga, tingkatkan pelayanan pada kosumen, barulah turunkan harga tapi jangan terlalu banyak, pastikan masih mendapat keuntungan antara 7-10% untuk setiap produk.

Dengan cara tersebut mungkin produk kamu akan kalah ramai pembeli, tapi tak masalah, usaha kamu akan mampu bertahan untuk sampai mengambil keputusan berikutnya. Yang pasti, perang harga dalam bisnis tidak akan memberikan keuntungan jika tetap mempertahankan pelayanan.